Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia sedang berupaya keras untuk mengatasi bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di tempat-tempat wisata. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang sering kali mengancam keberlangsungan pariwisata di Indonesia.
Kemenparekraf telah melakukan berbagai langkah preventif untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di tempat-tempat wisata. Salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pengelola tempat wisata tentang pentingnya memahami risiko bencana dan bagaimana cara menghadapinya.
Selain itu, Kemenparekraf juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan evakuasi bencana di tempat-tempat wisata. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan wisatawan dan masyarakat sekitar saat terjadi bencana.
Tak hanya itu, Kemenparekraf juga terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kondisi lingkungan di sekitar tempat wisata. Dengan begitu, diharapkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi dapat diminimalisir atau dihindari.
Melalui upaya-upaya tersebut, Kemenparekraf berharap Indonesia dapat menjadi destinasi wisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan. Selain itu, keberlangsungan pariwisata di Indonesia juga diharapkan dapat terjaga dengan baik meskipun menghadapi risiko bencana hidrometeorologi. Semoga dengan kerja keras dan kerjasama semua pihak, bencana hidrometeorologi di tempat wisata dapat diminimalisir dan tidak lagi mengancam keberlangsungan pariwisata di Indonesia.