Sebuah penelitian baru-baru ini telah mengungkap kaitan antara pekerjaan dan risiko terkena penyakit Alzheimer. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan menemukan bahwa orang yang bekerja di lingkungan yang menuntut tingkat kognitif yang tinggi memiliki risiko lebih rendah terkena Alzheimer.
Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang biasanya terjadi pada usia lanjut dan ditandai dengan penurunan fungsi kognitif, termasuk gangguan memori dan kesulitan dalam berpikir. Penyakit ini dapat menjadi beban yang berat bagi penderitanya dan keluarganya.
Studi ini melibatkan ribuan partisipan yang telah diikuti selama bertahun-tahun. Para peneliti mengamati hubungan antara jenis pekerjaan yang dijalani oleh partisipan dan risiko terkena Alzheimer. Mereka menemukan bahwa orang yang bekerja di bidang yang menuntut tingkat kognitif yang tinggi, seperti profesional, manajer, atau ilmuwan, memiliki risiko lebih rendah terkena Alzheimer dibandingkan dengan orang yang bekerja di bidang yang kurang menuntut kognitif, seperti pekerja kasar atau petani.
Menurut para peneliti, hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa pekerjaan yang menuntut tingkat kognitif yang tinggi dapat merangsang otak dan menjaga fungsi kognitif tetap aktif. Sebaliknya, pekerjaan yang kurang menuntut kognitif dapat menyebabkan otak menjadi kurang aktif dan meningkatkan risiko terkena Alzheimer.
Temuan ini memberikan informasi yang berharga bagi masyarakat dalam mempertimbangkan pentingnya menjaga kesehatan otak melalui pekerjaan yang menantang secara kognitif. Selain menjaga kesehatan fisik, menjaga kesehatan otak juga merupakan hal yang penting untuk mencegah penyakit Alzheimer dan menjaga kualitas hidup yang baik di usia lanjut.